Isnin, 23 Mei 2011

RAWATAN UNTUK PENYAKIT AIN!!!

Penyakit AIN benar2 terjadi!


Apa Itu Penyakit ‘Ain?

Kadang orang tua merasa panik dan merasa aneh ketika tiba-tiba permata hatinya menangis terus sepanjang hari tanpa ada sebab yang pasti, sakit….tidak juga, digigit serangga pun tidak. Lalu…?

Penyakit yang diderita anak-anak tidak semuanya bisa dideteksi dengan ilmu kedokteran. Ada juga sebab syar’i yaitu penyakit ‘ain. Sebagaimana pernah terjadi di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pernah melihat anak perempuan di rumah Ummu Salamah istri beliau. Di wajah anak itu ada warna kehitaman. Beliau kemudian berkata kepada Ummu Salamah,

“Ruqyahlah dia, karena dia terkena ‘ain.” (H.R Bukhari dan Muslim)

Di hadits yang lain juga diceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyuruh anak-anak pamannya untuk diruqyah karena badannya kurus-kurus seperti anak yang kekurangan.

Penyakit ‘ain atau pandangan mata adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang dianggap menakjubkan disertai dengan rasa dengki, sehingga mengakibatkan bahaya terhadap yang dipandangnya. ‘Ain juga dapat terjadi dari pandangan yang penuh kekaguman tanpa disertai rasa dengki, bahkan bisa terjadi dari orang yang shalih. Sebagaiman pernah terjadi pada sahabat Nabi, Sahl bin Hunaif yang terkena ‘ain dari sahabat yang lain, yaitu Amir bin Rabiah.

Penyakit ‘ain itu benar-benar ada dan bukan khurafat yang dihubung-hubungkan dengan pujian. Sebagaiman anggapan sebagian besar masyarakat Indonesia bahwa pujian kepada seorang anak akan menyebabkab sakit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“’Ain itu benar adanya. Seandainay ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, tentu akan didahului oleh ‘ain.” (Riwayat Muslim)

Jadi bukan pujian yang menyebabkan dampak buruk bagi anak yang dipujinya, melainkan bermula dari pandangan mata sang pemujinya, baik pujian itu karena ada rasa iri atau karena benar-benar ada kekaguman.



Tindakan Preventif Terhadap Penyakit ‘Ain

Para orang tua hendaknya berusaha melindungi buah hatinya agar terhindar dari penyakit ‘ain, dengan cara:

*. Melindungi diri dan anaknya dengan membaca ruqyah-ruqyah yang diajarkan dalam Islam dan membaca doa,

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan, binatang berbisa, dan dari setiap mata yang jahat.” (Riwayat Bukhari)

* Juga membaca doa yang digunakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melindungi Hasan dan Husain,

“Aku berlindung kepada Allah untukmu berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala setan, binatang yang berbisa, dan pandangan mata yang jahat.” (Riwayat Bukhari)

* Siapapun orangnya jika melihat sesuatu yang baik ada pada dirinya, anaknya, hartanya atau yang lainnya yang menakjubkan dirinya, hendaklah membaca doa,

“ Masya Allah (atas kehendak Allah), tidak ada kekuatan melainkan hanya dengan (pertolongan) Allah. Ya Allah, berikan berkah padanya.”

*. Sebaiknya orang tua tidak mengungkapkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki anaknya, karena hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan iri pada orang lain.




Apabila Terkena ‘Ain

Saat anak kita mengalami sakit dan ternyata sakitnya karena ‘ain, maka:

Jika pelakunya diketahui, maka orang tersebut diperintahkan untuk berwudhu. Bekas wudhu orang tersebut digunakan untuk memandikan anak yang terkena ‘ain.

Tapi jika tidak diketahui perbanyak membaca surat Al-Ikhlas, muawwidzatain (An-Nas dan Al-Falaq), Al-Fatihah, ayat Kursi, 2 ayat terakhir surat Al-Baqarah, dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan. Membaca pada air disertai tiupan, kemudian diminumkan pada anak yang sakit dan sisanya disiramkan ke tubuhya, atau dibacakan pada minyak dan minyaknya dioleskan ke tubuhnya. Lebih baik lagi jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam.

Orang tua mana yang tidak ingin anaknya dapat tumbuh dengan sehat dan selamat. Oleh karenanya perlu bagi orang tua untuk senantiasa memperhatikan kondisi jasmani maupun psikolagi anaknya, baik ditinjau dari sisi kedokteran secara umum atau secara syar’i. Wallahu a’lam…

Sabtu, 14 Mei 2011

Qarin ada pada semua maknusia.......

Qarin Akan Bersama-sama Mengiringi Kelahiran Seorang Bayi
by Abu Basyer on Friday, May 13, 2011 at 9:01am

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.



Sahabat yang dirahmati Allah,

Sabda Nabi S.A.W. maksudnya : "Tidak ada sesiapa diantara kamu melainkan baginya ditugaskan qarin dari kalangan jin, mereka berkata : 'Walaupun kamu Ya Rasulullah?', Baginda menjawab : 'Walaupun Aku, akan tetapi Allah menolongku dan aku selamat darinya (atau - mengIslamkannya), maka dia hanya akan memerintahku melakukan perkara yang baik" (Hadis Riwayat Muslim)



Qarin adalah sejenis jin yang berdamping dengan manusia. Qarin di sini adalah makhluk halus (dikalangan jin) yang mengiringi kelahiran seseorang bayi. Qarin suka menghasut manusia kearah kejahatan, melainkan qarin Nabi S.A.W. yang telah ditundukkan oleh baginda dan telah memeluk Islam.



Firman Allah S.W.T. maksudnya : ( Syaitan) yang sentiasa menyertainya (di dunia dahulu) berkata: 'Wahai Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi sememangnya dia sendiri berada di dalam kesesatan yang jauh terpesong'. (Allah berfirman) : 'Janganlah kamu bertengkar dihadapan-Ku, dan sungguh, dahulu Aku telah memberikan ancaman kepadamu.'. Keputusan-Ku tidak dapat diubah dan Aku tidak menzalimi hamba-hamba-Ku."

(Surah Qaf ayat 27-29)



Menurut Ibn Kathir rh, ayat "(qarin) syaitan yang sentiasa menyertainya (di dunia dahulu) berkata : "Ibn Abbas r.a, Mujahid, Qutaadah dan lain-lain mengatakan bahawa ia merujuk kepada 'syaitan' yang ditugaskan berdamping dengannya".



Disifatkan bahawa qarin ini pada hari kiamat tidak mengaku telah menyesatkan manusia, lalu mengatakan bahawa manusialah yang menyesatkan diri mereka sendiri. Seterusnya Ibn Kathir rh. memetik firman Allah S.W.T. menyatakan tugasan syaitan setelah berjaya menyesatkan manusia :-



Firman Allah S.W.T. maksudnya : "Dan berkatalah pula syaitan setelah selesai perkara itu: Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kamu dengan janji yang benar dan aku telah menjanjikan kamu lalu aku mungkiri janjiku itu kepada kamu dan tiadalah bagiku sebarang alasan dan kuasa mempengaruhi kamu selain daripada aku telah mengajak kamu lalu kamu terburu-buru menurut ajakanku itu; maka janganlah kamu salahkan daku tetapi salahkan diri kamu sendiri. Aku tidak dapat menyelamatkan kamu dan kamu juga tidak dapat menyelamatkan daku. Sesungguhnya dari dahulu lagi aku telah kufur ingkarkan (perintah Tuhan) yang kamu sekutukan daku denganNya. Sesungguhnya orang-orang yang zalim (yang meletakkan sesuatu pada bukan tempatnya) beroleh azab yang tidak terperi sakitnya." (Surah Ibrahim ayat 22)



Ibn Kathir rh menerangkan bahawa apabila dihadapan Allah kelak, kedua-dua manusia dan qarin saling menuduh diantara satu sama lain. Seterusnya Allah S.W.T. mengatakan bahawa semuanya sudah di hakimi, dan Allah hanya akan mengazab dosa yang ditanggung oleh masing2 dan bukan dosa orang lain. (Mukhtasar Tafsir al-Quran al-Azhim - Umdah al-Tafsir 'an al-hafiz Ibn Kathir 3/371, Dar el-Wafa' 2003. syiekh Ahmad Muhammad Syakir).



Satu persoalan yang timbul, adakah qarin Nabi S.A.W. juga seperti qarin manusia yang lain? Tentu sekali tidak. Nabi S.A.W telah megIslamkan qarinnya.



Kewujudan qarin ini ialah untuk menggoda manusia menampakkan hal-hal yang buruk dan yang jahat-jahat seolah-olah baik pada pandangan mata manusia. Qarin sentiasa berusaha untuk menjeru­muskan manusia dan mengajak mereka melakukan kemungkaran dengan cara menggoda, merayu, memujuk dan menipu. Semua manusia mempunyai qarin sama ada ia nabi atau orang yang alim.



Qarin juga yang sentiasa menimbulkan was-was semasa kita mengerjakan solat hingga lupa berapa rekaat. Qarin yang sudah sedia ada bersama manusia akan bekerjasama dengan syaitan dan jin kafir lain yang datang kepada manusia untuk membisikan dan menggoda manusia dengan apa cara sekali pun.



Jika seseorang meninggal dunia (biasanya seseorang yang menuntut ilmu sihir) kadangkala ternampak banyangan simati balik kerumah, sebenarnya yang balik bukan ruh si mati tetapi qarin si mati yang berupa seperti wajah simati.



Dalam surah al-An'am: 112 Allah S.W.T berfirman maksudnya: "Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh dari jenis manusia dan jin, sebahagian daripada mereka membisikkan kepada yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu."



Rasulullah S.A.W pernah bersabda yang bermak­sud:

"Tidaklah salah seorang daripada kamu (yang lahir ke dunia) melainkan dia telah dipertemankan den­gan seorang kawannya daripada jin dan seorang kawannya daripada kalangan malaikat. Sahabat bertanya: Adakah engkau juga wahai Rasulullah? Baginda menjawab: Dan aku pun. Akan tetapi Allah menolong aku daripada gangguannya, maka tidak­lah ia mendorong saya, kecuali kepada kebaikan."





Tersebut dalam Al-Quran tentang tugas-tugas malaikat. Di antara mereka ada yang tugasnya men­catat amalan makhluk setiap hari, mencatat segala ucapan dan ada yang membawa wahyu kepada rasul-­rasul dan nabi-nabi. Ada pula yang menjadi duta‑duta. Ada pula yang bertugas memelihara al -Quran, ada yang menjaga syurga dan ada yang menjaga ner­aka. Di antara mereka juga ada yang sentiasa berdoa siang dan malam, memuji-muji Allah dan bersujud. Ada pula yang sentiasa berdoa agar makhluk yang taat kepada Allah diberi keampunan.



Tersebut juga dalam Al-Quran tentang adanya malaikat yang datang membawakan ilham kepada Maryam bahawa dia akan diberi putera, atau yang kelihatan oleh Rasulullah S.A.W., ketika beliau mula-mula menerima wahyu.



Tersebut juga dalam Al-Quran bahawa malaikat yang datang membawa wahyu kepada rasul-rasul itu namanya Jibril . Manusia yang sentiasa beriman dan istiqamah (tetap hati)) akan didatangi oleh malaikat-malaikat untuk menghilangkan rasa takut dan dukacita mereka. Dalam Peperangan Badar malaikat telah datang menolong orang-orang Islam, sampai 3,000 malaikat jumlahnya.



Dijelaskan juga dalam hadis bahawa malaikat-malaikat itu memberi ilham yang baik seman­gat dan iman. Ketika manusia diberi ilham yang baik oleh malaikat atau was-was yang buruk oleh syaitan, maka yang menerima ilham atau was-was itu bukan­lah badan kasar, melainkan roh manusia jua.



Tidak ada seorang pun yang dapat melihat dengan matanya sama ada malaikat atau syaitan yang datang memberi ilham atau was-was, melainkan pen­garuh mereka itu masuk ke dalam jiwa atau perasaan orang yang berkenaan.



Kenyataan ini dikuatkan oleh sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Termizi, an-Nisai demikian maksudnya : "Sesungguhnya dari syaitan ada semacam gang­guan kepada anak Adam, dan dari malaikat pun ada pula. Adapun gangguan syaitan ialah menjanjikan kejahatan dan mendustakan kebenaran dan sen­tuhan malaikat ialah menjanjikan kebaikan dan menerima kebenaran. Maka sesiapa merasai yang demikian, dia hendaklah mengetahui bahawa perkara itu daripada Allah dan terima kasihlah ia kepada-Nya."



Tetapi kalau didapatinya yang lain, maka dia hen­daklah berlindung kepada Allah daripada syaitan yang direjam. Banyakkan berzikir dan beristighfar supaya terhindar daripada gangguan syaitan.



Jelasnya bahawa setiap orang itu mempunyai qarin. Maksud qarin di sini ialah jin kafir yang senti­asa berusaha untuk menyesatkan manusia. Di antara qarin dan manusia, perbezaannya ialah manusia adalah seumpama bahan tunggangan, man­akala qarin (jin kafir atau syaitan) tadi adalah penung­gangnya. Demikianlah perbandingan yang diberi oleh Rasulullah S.A.W.



Maksud menunggang atau memperkosa di sini bukanlah seumpama manusia itu menunggang kuda, menjadikan syaitan itu seumpama seorang penung­gang yang sentiasa berada di atas jasad manusia dalam keadaan yang tidak dapat dilihat.



Maksud sebenar hadis ini ialah iblis dan syaitan itu sentiasa berazam dan berusaha supaya manusia menurut kehendaknya. banyak di antara mereka yang terpedaya dengannya sehingga menjadikan manusia itu memandang benda-benda yang baik itu buruk dan yang buruk itu baik serta menarik, cantik serta mengghairahkan, lantas mereka menentang perintah Allah S.W.T. Mereka inilah golongan yang menjadi bahan tunggangan qarin tadi.



Sahabat yang dimuliakan,

Iblis menggoda dan menipu manusia. Gambaran godaan iblis dan syaitan terhadap manusia dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang bermaksud bahawa seseorang itu apabila hendak menganut agama Islam, iblis akan menggoda dan menipu manusia. Syaitan akan bertanya adakah mereka hendak meninggalkan agama asal mereka, iaitu agama yang telah dianuti oleh bapa-bapa dan keturunan mereka sejak dahulu kala lagi. Ketika manusia hendak berhijrah, iblis dan syaitan bertanya, adakah mereka sanggup meninggalkan tanah air yang telah mereka diami sejak dahulu kala. Adakah mereka akan meninggalkan langit atau tempat mereka berlindung. Pada hal tempat yang hendak dituju belum pasti dapat menjamin kebahagiaan mereka.



Sesungguhnya syaitan itu duduk mengganggu manusia dengan berbagai-bagai cara. la duduk melakukan gangguan kepada manusia dengan alasan Islam. Lalu ia berkata: "Apakah kamu masuk Islam dan meninggalkan agama kamu dan agama nenek-moyang kamu? Tetapi manusia itu menen­tangnya dan masuk Islam. Lalu syaitan itu duduk mengganggu manusia dengan jalan hijrah." Syaitan berkata: "Apakah kamu hendak hijrah, meninggalkan bumi dan langitmu? Tetapi manusia itu menentang dan hijrah. Kemudian syaitan itu duduk dan menganggu manusia dengan jalan jihad dan berkata: Apakah kamu akan berjihad sedangkan jihad itu menghilangkan nyawa dan harta. Kamu akan terbunuh. Maka isteri kamu akan dikahwini oleh orang lain, manakala harta-harta kamu akan dibahagi-bahagikan. Tetapi manusia tetap menentang syaitan dan terus berjihad.



Begitulah gambaran ringkas atas tamsil yang terjadi antara manusia dan qarinnya atau dengan syaitan lain. Hanya manusia yang leka dan sesat sahaja yang akan terpedaya dengan qarinnya yang boleh diperintah dan diarahkan menurut kehendaknya. Mereka inilah yang akan menjadi kuda tunggangan iblis dan syaitan. Inilah jawapan Allah S.W.T ketika iblis bersumpah akan membinasakan manusia seperti yang tersebut dalam surah al Hijr: 42 yang bermak­sud : "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu atas mereka kecuali orang yang mengikut kamu iaitu orang-orang yang sesat."



Selain gangguan qarin, Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab sahihnya bahawa Rasulullah S.A.W ada bersabda, yang bermaksud bahawa tidak ada anak Adam yang dilahirkan ke dunia ini yang tidak diganggu oleh syaitan kecuali Isa a.s. dan ibun­ya Maryam berdasarkan firman Allah dalam surah Ali-Imran ayat 36 yang bermaksud : "Sesungguhnya aku melindungi akan dia (Maryam) serta anak keturunannya daripada syaitan yang direjam."



Lantaran gangguan-gangguan yang sedia menung­gu maka Allah menyuruh supaya dibacakan azan (bang) di telinga kanan dan (qamat) di telinga kiri sebaik-baik seorang bayi itu dilahirkan yang salah satu tujuannya untuk mengelakkan daripada gang­guan iblis dan syaitan."



Daripada Abu Rafi r.a (bekas hamba yang dimerdekakan oleh Rasulullah S.A.W) ia berkata yang maksudnya : "Aku lihat Rasulullah S.A.W membaca azan solat di telinga Husain bin Ali ketika Fatimah r.ha. melahirkannya."



Sahabat yang dikasihi,

Marilah kita berhati-hati dalam kehidupan kita setiap hari kerana musuh sebenar kita berada di dalam diri kita sendiri, yang sentiasa menjalankan godaan dan hasutan siang dan malam tanpa berhenti-henti. Hikmah Allah S.W.T . menghantar satu qarin mengiringi kelahir seorang bayi adalah untuk menguji manusia supaya tetap istiqamah dengan jalan iman dan Islam dan tidak mudah terpedaya dengan hasutan qarin, iblis atau syaitan.